Beberapa waktu lalu, kembali mencuat keracunan pada anak sekolah akibat permen yang dikonsumsinya.
Seorang anak di SD Cilacap yang meninggal dunia secara misterius setalah mengonsumsi permen jelly stik.
Belum usai dengan kabar heboh tersebut, Selasa (2/10) pukul 09.00 WIB belasan siswa SDN 01 Ngadiwarno, Kendal, dikabarkan keracunan setelah mengonsumsi permen jelly berbentuk stik di kantin sekolah.
Mereka dikabarkan mengeluh lemas, pusing dan perut mual setelah mengonsumsi permen jelly berbentuk stik saat jam istirahat.
Dilansir dari Tribunnews.com, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Agus Sumaryono mengatakan akan menyelidiki komposisi permen yang dimaksud para siswa.
Kabid Pengawasan Obat dan Makanan, Dinkes Kendal, dr Dhina Khameswari juga mengonfirmasi hal serupa.
Pihaknya mengatakan kalau ia sudah membawa sisa permen yang dikonsumsi belasan siswa itu untuk sample uji di laboratorium.
"Permen itu memang terdaftar resmi di BPOM, namun kami akan mengujinya. Jika nanti terbukti ada zat berbahaya didalamnya maka kami akan memberi tahu itu kepada kepala BPOM," jelasnya.
Lantas pertanyaannya, benarkah permen bisa menyebabkan kematian pada anak?
Perlu dipahami, ada beberapa jenis komposisi yang terkandung di dalam sebutir permen.
Komponen utama permen adalah gula yang dalam bahasa ilmiahnya disebut sukrosa.
Sebagian besar permen rasanya manis lantaran mengandung sukrosa atau gula pasir. Itulah mengapa permen juga disebut gula-gula.
Sementara glukosa umumnya juga terkandung di dalam permen untuk memperbaiki tekstur permen agar terasa lembut saat dinikmati.
Sakarin atau siklamat
Sakarin atau siklamat merupakan gula buatan yang menghasilkan rasa manis yang amat sangat.
Gula buatan ini biasanya menimbulkan rasa pahit/getir di lidah penikmatnya.
Namun saat ini gula buatan tersebut sudah jarang digunakan lagi.
Asam malat atau asam sitrat
Asam organik yang ditambahkan pada permen hingga memberi rasa asam atau segar seperti jeruk, stroberi atau rasa buah lainnya.
Ketika makan permen seolah-olah kita mengonsumsi buah-buah tersebut.
Zat pewarna
Sebagai pemikat bentuk dan warna, permen juga ditambahkan zat pewarna.
Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin, sedangkan warna kuning tartazin.
Zat tambahan lainnya
Kadang permen juga mengandung zat tambahan lain seperti susu.
Namun presentase kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya dimaksudkan sebagai pencita rasa.
Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun lemak sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalam kacang kedelai).
Ada juga permen yang mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut air seperti gel.
Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat digigit.
Gel juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin yang membuatnya terasa kenyal.
Untuk mengungkapkan bahaya tidaknya komposisi permen, para peneliti di American Chemical Society memproses angka berdasarkan LD50 untuk sukrosa.
0 Komentar
Post a Comment